Tuntunan VS Tontonan
Di era
zaman abad 20 an ini segala hal seolah menjadi abu-abu. Antara kebenaran dan
kesalahan seolah samar. Yang benar disalahkan dan yang salah dibenarkan. Sama
halnya dengan suatu keadaan dimana tuntunan yang seharusnya ditiru,
dilaksanakan, diperhatikan malah hanya dijadikan tontonan semata. Sedangkan suatu
tontonan justru yang dijadikan tuntunan. Astagfirullah hal adzim..
Jikalau
kita melihat tayangan di dunia perfilman banyak tontonan yang mengumbar aurat
dan kemaksiatan. Menghalalkan dosa bahkan bangga dengan apa yang mereka
lakukan. Tontonan itu telah menjadi tuntunan di kehidupan. Mendarah daging
dalam jiwa manusia yang terlalaikan
Jikalau
kita lihat masjid dan sudut jalan. Banyak dari muslimah yang berjilbab dan
menutup badan. Anehnya, hal itu hanya menjadi tontonan bagi mereka yang
mengumbar aurat dan memperlihatkan lekuk badannya. Di era zaman sekarang ini juga lagi marak
hijabers(sebutan bagi wanita yang berjilbab) namun sayang nya banyak dari
mereka yang berhijab mengikuti tren saja. Cara berhijab mereka mengikuti zaman
modernisasi. Berhijab namun lekuk tubuhnya terlihat. Cara berhijab secara
syariat islam pun tak mereka lakukan.
Hati
mereka tak tersentuh dengan apa yang menjadi tuntunan. Hal ini terjadi Karena
manusia adalah makhluk yang tercipta antara dua watak yang dominan. Antara
Malaikat yang selalu taat dengan apa yang Allah perintahkan.Dan antara Syetan
yang selalu membangkang dengan apa yang Allah perintahkan.
Sebagai
sesama muslim kita hanya bisa mengingatkan dan menyampaikan Apa yang telah
menjadi tuntunan agama di dalam kehidupan. Karena hidayah dan petunjuk adalah
pancaran cahaya yang diberikan oleh Allah Ta’ala kepada hamba-Nya yang Ia
kehendaki dan menjadi pilihan. namun hidayah itu tidak mungkin datang begitu
saja di hati insan Jika ia memang dari awal telah memilih jalan hidup kesesatan
dan meninggalkan petunjuk dan hidayah dari Sang Pencipta Insan
Oleh
karena itu, pilihlah petunjuk dan hidayah yang telah Ia perintahkan. Jika
engkau telah memilih jalan itu, maka Allah pasti akan memancarkan Hidayah dan
petunjuk-Nya, karena hal itu menjadi hak kamu yang telah memutuskan.
Allah
Berfirman :
“Dan adapun
kaum Tsamud, maka mereka telah kami beri hidayah
tetapi mereka
lebih menyukai buta (kesesatan) daripada hidayah,
maka mereka
disambar petir azab yang menghinakan
disebabkan
apa yang telah mereka kerjakan”. (QS. Fusshilat : 17 )
Jikalau
mereka kaum Tsamud tidak memilih dan tidak menyukai kesesatan maka Allah pasti
akan memberikan Petunjuk dan hidaya-Nya yang telah Ia janjikan. Namun sayang,
akhirnya mereka di binasakan disebabkan atas inisiatif dan pilihan mereka
yang berupa kesesatan
Naudzubillahimin dzalik.
Semoga kita menjadi orang yang mempunyai keimanan yang kuat
sebagai pembenteng dari kesesatan dan godaan duniawi. Amin amin.. ya rabbal
alamamin
0 komentar:
Posting Komentar