Kamis, 25 Desember 2014



Apa Bukti Cintamu pada Rasulullah ??

Mahabbah, sebuah ungkapan kecintaan. Cinta yang muncul dari hati dan perasaan seseorang atas suatu hal. Cinta terhadap pasangan, cinta kepada orang tua, dan cinta terhadap anak, istri, serta kerabat. Kekuatan cinta mengalahkan kebencian. Mengikis permusuhan dan benih konflik. Begitu dahsyat arti cinta. Cinta, kata Imam Syafii, menggiring orang untuk mengikuti apa pun titah sang kekasih. Innal muhibbi lima yuhibbuhi muthi'.
Dengan berbagai macam cara seseorang akan mencurahkan usahanya untuk membuktikan cintanya pada kekasihnya. Begitu pula kecintaan pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Setiap orang pun punya berbagai cara untuk membuktikannya. Adapun beberapa cara yang dapat dilakuakan untuk membuktian cinta kita kepada Nabi Muhammad SAW
Pertama: Mendahulukan dan mengutamakan beliau dari siapa pun.
Hal ini dikarenakan Nabi Muhammad adalah makhluk pilihan dari Allah Ta’ala. Di antara bentuk mendahulukan dan mengutamakan Nabi Muhammad dari siapa pun yaitu apabila pendapat ulama, kyai atau ustadz yang menjadi rujukannya bertentangan dengan hadits Nabi muhammad. maka yang didahulukan adalah pendapat Nabi Muhammad. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Imam Asy Syafi’i rahimahullah, “Kaum muslimin telah sepakat bahwa siapa saja yang telah jelas baginya ajaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka tidak halal baginya untuk meninggalkannya karena perkataan yang lainnya.”

Kedua: Membenarkan segala yang disampaikan oleh Nabi  Muhammad.
Termasuk prinsip keimanan dan pilarnya yang utama ialah mengimani kemaksuman Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam dari dusta atau buhtan (fitnah) dan membenarkan segala yang dikabarkan beliau tentang perkara yang telah berlalu, sekarang, dan akan datang. Karena
Ketiga: Beradab di sisi Nabi Muhammad.
Di antara bentuk adab kepada Nabi Muhammad adalah memuji beliau dengan pujian yang layak baginya. Pujian yang paling mendalam ialah pujian yang diberikan oleh Rabb-nya dan pujian beliau terhadap dirinya sendiri, dan yang paling utama adalah shalawat dan salam kepada beliau.
Keempat: Ittiba’ (mencontoh) Nabi Muhammad serta berpegang pada petunjuknya.
Allah Ta’ala berfirman.
Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”.” (QS. Ali Imron: 31)
Kelima: Berhakim kepada ajaran Nabi Muhammad
Sesungguhnya berhukum dengan ajaran Nabi  Muhammad adalah salah satu prinsip mahabbah (cinta) dan ittiba’ (mengikuti Nabi  Muhammad Tidak ada iman bagi orang yang tidak berhukum dan menerima dengan sepenuhnya syari’atnya. Allah Ta’ala berfirman, “Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.(QS. An-Nisa’: 65)
Keenam: Membela Nabi Muhammad
Membela dan menolong Rasulullah adalah salah satu tanda kecintaan dan pengagungan. Allah Ta’ala berfirman, “(Juga) bagi orang fakir yang berhijrah yang diusir dari kampung halaman dan dari harta benda mereka (karena) mencari karunia dari Allah dan keridhaan-Nya dan mereka menolong Allah dan RasulNya. Mereka itulah orang-orang yang benar.” (QS. Al Hasyr: 8). –zza-

0 komentar:

Posting Komentar