Apa Bukti Cintamu pada Rasulullah ??
Mahabbah,
sebuah ungkapan kecintaan. Cinta yang muncul dari hati dan perasaan seseorang
atas suatu hal. Cinta terhadap pasangan, cinta kepada orang tua, dan cinta
terhadap anak, istri, serta kerabat. Kekuatan cinta mengalahkan kebencian.
Mengikis permusuhan dan benih konflik. Begitu dahsyat arti cinta. Cinta, kata
Imam Syafii, menggiring orang untuk mengikuti apa pun titah sang kekasih. Innal
muhibbi lima yuhibbuhi muthi'.
Dengan
berbagai macam cara seseorang akan mencurahkan usahanya untuk membuktikan
cintanya pada kekasihnya. Begitu pula kecintaan pada Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam. Setiap orang pun punya berbagai cara untuk
membuktikannya. Adapun beberapa cara yang dapat dilakuakan untuk membuktian
cinta kita kepada Nabi Muhammad SAW
Pertama:
Mendahulukan dan mengutamakan beliau dari siapa pun.
Hal ini
dikarenakan Nabi Muhammad adalah makhluk pilihan dari Allah Ta’ala. Di antara bentuk mendahulukan dan mengutamakan Nabi Muhammad dari siapa pun yaitu
apabila pendapat ulama, kyai atau ustadz yang menjadi rujukannya bertentangan
dengan hadits Nabi muhammad. maka
yang didahulukan adalah pendapat Nabi Muhammad. Sebagaimana
yang dijelaskan oleh Imam Asy Syafi’i rahimahullah, “Kaum muslimin telah sepakat bahwa siapa
saja yang telah jelas baginya ajaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
maka tidak halal baginya untuk meninggalkannya karena perkataan yang lainnya.”
Kedua:
Membenarkan segala yang disampaikan oleh Nabi Muhammad.
Termasuk
prinsip keimanan dan pilarnya yang utama ialah mengimani kemaksuman Nabi shallallahu
’alaihi wa sallam dari dusta atau buhtan (fitnah) dan
membenarkan segala yang dikabarkan beliau tentang perkara yang telah berlalu,
sekarang, dan akan datang. Karena
Ketiga: Beradab
di sisi Nabi Muhammad.
Di antara
bentuk adab kepada Nabi Muhammad adalah
memuji beliau dengan pujian yang layak baginya. Pujian yang paling mendalam
ialah pujian yang diberikan oleh Rabb-nya dan pujian beliau terhadap dirinya
sendiri, dan yang paling utama adalah shalawat dan salam kepada beliau.
Keempat: Ittiba’
(mencontoh) Nabi Muhammad serta berpegang pada petunjuknya.
Allah Ta’ala
berfirman.
“Katakanlah:
“Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi
dan mengampuni dosa-dosamu”.” (QS. Ali Imron: 31)
Kelima: Berhakim
kepada ajaran Nabi Muhammad
Sesungguhnya
berhukum dengan ajaran Nabi Muhammad adalah salah satu prinsip
mahabbah (cinta)
dan ittiba’
(mengikuti Nabi Muhammad Tidak ada iman bagi orang
yang tidak berhukum dan menerima dengan sepenuhnya syari’atnya. Allah Ta’ala
berfirman,
“Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka
menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian
mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang
kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.(QS. An-Nisa’:
65)
Keenam: Membela Nabi
Muhammad
Membela
dan menolong Rasulullah adalah salah satu tanda kecintaan dan pengagungan.
Allah Ta’ala
berfirman, “(Juga)
bagi orang fakir yang berhijrah yang diusir dari kampung halaman dan dari harta
benda mereka (karena) mencari karunia dari Allah dan keridhaan-Nya dan mereka
menolong Allah dan RasulNya. Mereka itulah orang-orang yang benar.”
(QS. Al Hasyr: 8). –zza-
0 komentar:
Posting Komentar