Kamis, 08 Oktober 2015

Cara Kreatif Mengajar Aqidah dan Fiqih di SD/MI



1.    Jelaskan secara umum ruang lingkup pembelajaran Fiqih dan Aqidah Akhlaq di tingkat Madrasah Ibtidaiyah !
Jawaban :
Ruang lingkup Pembelajaran Fiqih dan MI secara umum yaitu meliputi :
a.    Fiqih ibadah, yang menyangkut: pengenalan dan pemahaman tentang cara pelaksanaan rukun Islam yang benar dan baik, seperti: tata cara thaharah, shalat, puasa, zakat, dan ibadah haji.
b.    Fiqih muamalah, yang menyangkut: pengenalan dan pemahaman mengenai ketentuan tentang makanan dan minuman yang halal dan haram, khitan, qurban, serta tata cara pelaksanaan jual beli dan pinjam meminjam.


Ruang lingkup Pembelajaran Aqidah Akhlak dan MI secara umum yaitu meliputi :
a.      Aspek aqidah (keimanan) meliputi:.
Ø Kalimat thoyyibah sebagai materi pembiasaan, meliputi: Laa ilaaha illallah, basmalah, alhamdulillah, subhanallah, Allahu Akbar, ta’awwud, Masya Allah, Assalamu’alaikum, shalawat, Tarji’, Laa haula wala quwwata illa billah dan istighfar.
Ø  Al-Asma al-Husna sebagai materi pembiasaan, meliputi: al-Ahad, al-Khaliq, ar-Rahman, ar-Rahiim, as- Sami’, ar-Razak, al-Mughny, al-Hamid, asy-Syakur, al-Quddus, ash-Shomad, al-Muhaimin, al-‘Adhim, al- Karim, al-Kabir, al-Malik, al-Bathin, al-Waly, al-Mujib, al-Wahhab, al-’Alim, adh-Dhahir, ar-Rasyid, al-Hadi, as-Salam, al-Mu’min, al-Latif, al-Baqi, al-Bashir, al-Muhyi, al-Mumit, al-Qowy, al-Hakim, al-Jabbar, al-Mushawwir, al-Qadir, al-Ghafur, al-Afuww, ash-Shabur dan al-Halim.
Ø Iman kepada Allah dengan pembuktian sederhana melalui kalimat thoyyibah, Al-Asma al-Husna dan pengenalan terhadap sholat lima waktu sebagai manifestasi iman kepada Allah.
Ø Meyakini rukun iman (iman kepada Allah, Malaikat, Kitab, Rosul dan Hari akhir serta Qadla dan Qadar Allah)
b.      Aspek Akhlak melliputi:
Ø Pembiasaan Akhlak karimah (mahmudah) secara berurutan disajikan pada tiap semester dan jenjang kelas, yaitu: Disiplin, hidup bersih, ramah, sopan-santun, syukur nikmat, hidup sederhana, rendah hati, jujur, rajin, percaya diri, kasih sayang, taat, rukun,  tolong-menolong, hormat dan patuh, siddiq, amanah, tabligh, Fathonah, tanggung jawab, adil, bijaksana, teguh pendirian, dermawan, optimis, qonaah dan tawakal.
Ø Mengindari Akhlak Sayi’ah (madzmumah) secara berurutan disajikan pada tiap semester dan jenjang kelas, yaitu: hidup kotor, berbicara jorok/kasar, bohong, sombong, malas, durhaka, khianat, iri, dengki, membangkang, munafik, hasud, kikir, serakah, pesimis, putus asa, marah, fasik dan murtad.
c.       Aspek Adab Islami, meliputi:
Ø Adab terhadap diri sendiri, yaitu: adab mandi, tidur, buang air besar/kecil, berbicara, meludah, berpakaian, makan, minum, bersin, belajar dan bermain.
Ø Adab terhadap Allah, yaitu: Adab di Masjid, mengaji dan beribadah.
Ø Adab kepada sesama, yaitu: Kepada orang tua, saudara, guru, teman dan tetangga
Ø Adab terhadap lingkungan, yaitu: kepada binatang dan tumbuhan, di tempat umum dan di jalan.
d.      Aspek kisah teladan, meliputi: Kisah Nabi Ibrahim mencari Tuhan, Nabi Sulaiman dengan tentara semut, masa kecil Nabi Muhammad s.a.w., masa remaja Nabi Muhammad s.a.w., Nabi Ismail, Kan’an, kelicikan saudara-saudara Nabi Yusuf a.s., Tsa’labah, Masithah, Ulul Azmi, Abu Lahab, Qarun, Nabi sulaiman dan umatnya, Ashabul Kahfi, Nabi Yunus dan Nabi Ayub. Materi kisah-kisah teladan ini disajikan sebagai penguat terhadap isi materi, yaitu aqidah dan Akhlak, sehingga tidak ditampilkan dalam Standar Kompetensi, tapi ditampilkan dalam Kompetensi dasar dan indikator.
2.    Pembelajaran Fiqih dan Aqidah Akhlaq bisa menggunakan beberapa model pendekatan diantaranya bercorak behavioristik dan kontruktivistik, jelaskan maksudnya dan berikan contoh praktisnya dalam pembelajaran Fiqih dan Aqidah Akhlak !
Jawaban :
a.      Model pendekatan behavioristik adalah belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku yang dapat diamati, yang terjadi melalui stimulus respons yang disertai dengan penguatan menurut prinsip-prinsip mekanik. Belajar terjadi melalui peniruan dan penyajian contoh perilaku.
Contoh praktis :
Contoh praktis penggunaan model pendekatan behavioristik dalam pembelajaran Fiqih yaitu misalnya dalam materi wudhu. guru menjelaskan tentang rukun wudhu, setelah itu guru mengajak siswa ketempat wudhu untuk mempraktekan rukun-rukun wudhu, siswa diminta untuk mengamati gerakan rukun wudhu yang dipraktekan oleh guru, kemudian siswa diminta untuk praktek menirukan gerakan-gerakan dalam rukun wudhu sesuai dengan yang telah dipraktekan guru.
Dalam pembelajaran Aqidah Akhlak misal dalam materi adab belajar dan bermain. Guru memberi contoh 2 sikap dalam belajar dan bermain yang baik dan buruk. Guru memberi motivasti dengan menjelaskan akibat dari adab belajar dan bermain  yang baik dan akibat dari jika tidak menggunakan adap belajar dan bermain. Siswa diajarkan dan diminta untuk membiasakan menggunakan adap yang baik dalam belajar dan bermain.

b.      Model pendekatan kontruktivistik adalah belajar tidak hanya sekedar menghafal, tetapi merekonstruksikan atau membangun pengetahuan dan keterampilan baru lewat fakta-fakta atau proposisi yang mereka alami dalam kehidupannya. Dalam proses pembelajaran, siswa harus mendapatkan penekanan, aktif  mengembangkan pengetahuan mereka, dan bertanggung jawab terhadap hasil belajar. Kreativitas dan keaktifan siswa akan membantu mereka untuk berdiri sendiri dalam kehidupan kognitif siswa.
Contoh praktis :
Contoh praktis penggunaan model pendekatan kontruktivistik dalam pembelajaran Fiqih misalnya dalam bab Wudhu. Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok kecil ( terdiri dari 5-8 anak) tiap kelompok diberi potongan-potongan kertas yang berisi rukun wudhu. Setiap kelompok diminta untuk mengurutkan rukun wudhu setelah itu dipresentasikan jawabannya kedepan lalu mempraktekkannya.
Contoh praktis penggunaan model pendekatan kontruktivistik dalam pembelajaran Aqidah Akhlak misalnya dalam bab Asmaul husna. Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok kecil ( terdiri dari 3-5 anak) guru memberi tiap kelompok media bendera asmaul husna yang terbuat dari kertas. Siswa diminta untuk memberi arti dibalik tulisan asmaul husna.

3.      Dalam praktik pembelajaran Fiqih dan Aqidah Akhlak juga bisa menggunakan beberapa model pembelajaran kooperatif, quantum teaching dan contextual teaching, jelaskan maksudnya dan berikan contoh praktisnya dalam pembelajaran Fiqih dan Aqidah Akhlak !
Jawaban :
ü  Cooperatif learning yaitu proses pembelajaran yang berfokus pada  penggunaan kelompok kecil untuk  bekerjasama.
Contoh praktisnya dalam pembelajaran Fiqih  yaitu misal dalam materi Qurban.guru membagi siswa membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil. Masing-masing kelompok terdiri dari 3-5 anak. Tiap kelompok diberi pertanyaan seputar  qurban untuk didiskusikan. Setelah berdiskusi siswa diminta untuk mempresentasikan jawaban hasil diskusinya.
Contoh praktisnya dalam pembelajaran Aqidah Akhlak yaitu misal dalam materi kisah teladan. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil. Masing-masing kelompok terdiri 3-5 anak. Setiap perwakilan kelompok diminta untuk mengambil kertas yang berisi nama Nabi secara undian. Setiap kelompok diminta untuk mencari tahu kisah nabi sesuai dengan nama nabi yang didapat saat undian. Kisah dapat di ambil dari berbagai sumber ( buku, cerita teman ). Setelah diskusi siswa diminta untuk menceritakan kisah nabi.

ü  Pembelajaran Quantum Teaching yaitu proses pembelajaran yang menyenangkan, kreatif  dan  tidak membosankan dengan tujuan supaya cepat dipahami.
Contoh praktisnya dalam pembelajaran fiqih yaitu misalnya pada materi sholat guru menyingkat materi namun tidak mengurangi maknanya seperti D.I.M.A.S ( dhuhur, Isya, Maghrib, Ashar, Shubuh ) atau bisa juga melagukan materi yang diajarkan misalnya: bab jumlah rakaat sholat
(irama : lagu bangun tidur)
Sholat shubuh 2 rakaat.
Dhuhur, ashar 4 rakaat.
Sholat magrib 3 rakaat.
Sholat isyak 4 rakaat.
Contoh praktisnya dalam pembelajaran Aqidah yaitu misalnya pada bab kalimat tayyibah. Materi yang akan diajarkan dibuat lagu agar lebih menyenangkan dan mudah di ingat.
(irama: lagu kalau kau suka hati) 
  Kalau kau sedang senang
  ucapkanlah Alhamdulillah
  Kalau kau  sedang kagum ucapkanlah Subhanallah
  Kalau sedang salah ucapkan Astaghfirullah
  Kalau kau sedang susah ucapkanlah  Hasbunallah
Sedang janji ucapkanlah Insya allah
Berita duka ucapkanlah Inna lillah
Sedang bersin Alhamdulillah
jawabanya Yarhamukallah
Jawabannya Yahdikumullah
Sedang heran Masyaallah.

ü  Pembelajaran Contextual Teaching yaitu konsep pembelajaran yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa. Jadi guru tidak boleh berpatok pada buku saja. pembelajaran contextual teaching menekankan kepada proses keterlibatan peserta didik secara penuh.
Contoh praktisnya dalam pembelajaran Fiqih yaitu misal dalam materi zakat dan shodaqah, siswa tidak hanya dijelaskan teori tentang zakat tetapi juga diajak praktek zakat dan shodaqah. Menyantuni langsung pihak-pihak yang berhak menerima zakat ataupun shadaqah. Selain itu siswa diberi kesempatan untuk menceritakan pengalaman atau pengetahuannya mengenai zakat dan shodaqah.
Contoh praktisnya dalam pembelajaran Aqidah Akhlak yaitu misal dalam bab akhlak terpuji. Siswa diminta untuk menyebutkan contoh akhlak-akhlak terpuji, guru memberi suatu beberapa permasalahan ( apa yang akan kalian lakukan ketika melihat pengemis meminta-minta) . Siswa diminta untuk menjawab perilaku apa yang akan mereka lakukan. Dari pertanyaan tersebut akan timbul beberapa jawaban yang berbeda dari setiap siswa.

1 komentar:

  1. Alhamdulillah.trima kasih ,sangat bermanfaat dan jadi masukan bagi saya sebagai penambah pengetahuan dan wawasan.

    BalasHapus