1.
Jelaskan secara umum ruang lingkup
pembelajaran Fiqih dan Aqidah Akhlaq di tingkat Madrasah Ibtidaiyah !
Jawaban :
Ruang lingkup
Pembelajaran Fiqih dan MI secara umum yaitu meliputi :
a. Fiqih ibadah, yang menyangkut: pengenalan dan
pemahaman tentang cara pelaksanaan rukun Islam yang benar dan baik, seperti:
tata cara thaharah, shalat, puasa, zakat, dan ibadah haji.
b. Fiqih muamalah, yang menyangkut: pengenalan dan
pemahaman mengenai ketentuan tentang
makanan dan minuman yang halal dan haram, khitan, qurban, serta tata cara
pelaksanaan jual beli dan pinjam meminjam.
Ruang lingkup Pembelajaran Aqidah
Akhlak dan MI secara umum yaitu meliputi :
a.
Aspek aqidah (keimanan) meliputi:.
Ø Kalimat thoyyibah sebagai materi pembiasaan,
meliputi: Laa ilaaha illallah, basmalah, alhamdulillah, subhanallah, Allahu
Akbar, ta’awwud, Masya Allah, Assalamu’alaikum, shalawat, Tarji’, Laa haula
wala quwwata illa billah dan istighfar.
Ø Al-Asma
al-Husna sebagai materi pembiasaan, meliputi: al-Ahad, al-Khaliq, ar-Rahman,
ar-Rahiim, as- Sami’, ar-Razak, al-Mughny, al-Hamid, asy-Syakur, al-Quddus,
ash-Shomad, al-Muhaimin, al-‘Adhim, al- Karim, al-Kabir, al-Malik, al-Bathin,
al-Waly, al-Mujib, al-Wahhab, al-’Alim, adh-Dhahir, ar-Rasyid, al-Hadi,
as-Salam, al-Mu’min, al-Latif, al-Baqi, al-Bashir, al-Muhyi, al-Mumit, al-Qowy,
al-Hakim, al-Jabbar, al-Mushawwir, al-Qadir, al-Ghafur, al-Afuww, ash-Shabur
dan al-Halim.
Ø Iman kepada Allah dengan pembuktian sederhana
melalui kalimat thoyyibah, Al-Asma al-Husna dan pengenalan terhadap sholat lima
waktu sebagai manifestasi iman kepada Allah.
Ø Meyakini rukun iman (iman kepada Allah, Malaikat,
Kitab, Rosul dan Hari akhir serta Qadla dan Qadar Allah)
b. Aspek Akhlak melliputi:
Ø Pembiasaan Akhlak karimah (mahmudah) secara
berurutan disajikan pada tiap semester dan jenjang kelas, yaitu: Disiplin, hidup bersih, ramah,
sopan-santun, syukur nikmat, hidup sederhana, rendah hati, jujur, rajin,
percaya diri, kasih sayang, taat, rukun,
tolong-menolong, hormat dan patuh, siddiq, amanah, tabligh, Fathonah,
tanggung jawab, adil, bijaksana, teguh pendirian, dermawan, optimis, qonaah dan
tawakal.
Ø Mengindari Akhlak Sayi’ah (madzmumah) secara
berurutan disajikan pada tiap semester dan jenjang kelas, yaitu: hidup kotor,
berbicara jorok/kasar, bohong, sombong, malas, durhaka, khianat, iri, dengki,
membangkang, munafik, hasud, kikir, serakah, pesimis, putus asa, marah, fasik
dan murtad.
c.
Aspek
Adab Islami, meliputi:
Ø Adab terhadap diri sendiri, yaitu: adab mandi,
tidur, buang air besar/kecil, berbicara, meludah, berpakaian, makan, minum,
bersin, belajar dan bermain.
Ø Adab terhadap Allah, yaitu: Adab di Masjid,
mengaji dan beribadah.
Ø Adab kepada sesama, yaitu: Kepada orang tua,
saudara, guru, teman dan tetangga
Ø Adab terhadap lingkungan, yaitu: kepada binatang
dan tumbuhan, di tempat umum dan di jalan.
d.
Aspek
kisah teladan, meliputi: Kisah Nabi Ibrahim mencari Tuhan, Nabi Sulaiman dengan
tentara semut, masa kecil Nabi Muhammad s.a.w., masa remaja Nabi Muhammad
s.a.w., Nabi Ismail, Kan’an, kelicikan saudara-saudara Nabi Yusuf a.s.,
Tsa’labah, Masithah, Ulul Azmi, Abu Lahab, Qarun, Nabi sulaiman dan umatnya,
Ashabul Kahfi, Nabi Yunus dan Nabi Ayub. Materi kisah-kisah teladan ini
disajikan sebagai penguat terhadap isi materi, yaitu aqidah dan Akhlak,
sehingga tidak ditampilkan dalam Standar Kompetensi, tapi ditampilkan dalam
Kompetensi dasar dan indikator.
2.
Pembelajaran Fiqih dan Aqidah Akhlaq
bisa menggunakan beberapa model pendekatan diantaranya bercorak behavioristik
dan kontruktivistik, jelaskan maksudnya dan berikan contoh praktisnya dalam
pembelajaran Fiqih dan Aqidah Akhlak !
Jawaban :
a. Model
pendekatan behavioristik adalah belajar merupakan suatu perubahan
tingkah laku yang dapat diamati, yang terjadi melalui stimulus respons yang
disertai dengan penguatan menurut prinsip-prinsip mekanik. Belajar terjadi
melalui peniruan dan penyajian contoh perilaku.
Contoh praktis :
Contoh praktis penggunaan model pendekatan behavioristik
dalam pembelajaran Fiqih yaitu misalnya dalam materi
wudhu. guru menjelaskan tentang rukun wudhu, setelah itu guru mengajak siswa
ketempat wudhu untuk mempraktekan rukun-rukun wudhu, siswa diminta untuk
mengamati gerakan rukun wudhu yang dipraktekan oleh guru, kemudian siswa
diminta untuk praktek menirukan gerakan-gerakan dalam rukun wudhu sesuai dengan
yang telah dipraktekan guru.
Dalam pembelajaran
Aqidah Akhlak misal dalam materi adab belajar dan bermain. Guru memberi contoh
2 sikap dalam belajar dan bermain yang baik dan buruk. Guru memberi motivasti
dengan menjelaskan akibat dari adab belajar dan bermain yang baik dan akibat dari jika tidak
menggunakan adap belajar dan bermain. Siswa diajarkan dan diminta untuk
membiasakan menggunakan adap yang baik dalam belajar dan bermain.
b. Model
pendekatan kontruktivistik adalah belajar tidak hanya sekedar
menghafal, tetapi merekonstruksikan atau membangun pengetahuan dan keterampilan
baru lewat fakta-fakta atau proposisi yang mereka alami dalam kehidupannya.
Dalam proses pembelajaran, siswa harus mendapatkan penekanan, aktif
mengembangkan pengetahuan mereka, dan bertanggung jawab terhadap hasil belajar.
Kreativitas dan keaktifan siswa akan membantu mereka untuk berdiri sendiri
dalam kehidupan kognitif siswa.
Contoh praktis :
Contoh praktis penggunaan model pendekatan kontruktivistik
dalam pembelajaran Fiqih misalnya dalam bab Wudhu. Guru
meminta siswa untuk membentuk kelompok
kecil ( terdiri dari 5-8 anak) tiap kelompok diberi potongan-potongan kertas
yang berisi rukun wudhu. Setiap kelompok diminta untuk mengurutkan rukun wudhu
setelah itu dipresentasikan jawabannya kedepan lalu mempraktekkannya.
Contoh praktis penggunaan model pendekatan kontruktivistik
dalam pembelajaran Aqidah Akhlak misalnya dalam bab Asmaul
husna. Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok kecil ( terdiri dari 3-5 anak) guru memberi tiap
kelompok media bendera asmaul husna yang terbuat dari kertas. Siswa diminta
untuk memberi arti dibalik tulisan asmaul husna.
3.
Dalam praktik pembelajaran Fiqih dan
Aqidah Akhlak juga bisa menggunakan beberapa model pembelajaran kooperatif,
quantum teaching dan contextual teaching, jelaskan maksudnya dan berikan contoh
praktisnya dalam pembelajaran Fiqih dan Aqidah Akhlak !
Jawaban :
ü Cooperatif learning yaitu proses
pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok
kecil untuk bekerjasama.
Contoh praktisnya dalam pembelajaran Fiqih yaitu misal
dalam materi Qurban.guru membagi siswa membagi siswa menjadi beberapa kelompok
kecil. Masing-masing kelompok terdiri dari 3-5 anak. Tiap kelompok diberi
pertanyaan seputar qurban untuk
didiskusikan. Setelah berdiskusi siswa diminta untuk mempresentasikan jawaban
hasil diskusinya.
Contoh praktisnya dalam pembelajaran Aqidah
Akhlak yaitu misal dalam materi kisah
teladan. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil. Masing-masing
kelompok terdiri 3-5 anak. Setiap perwakilan kelompok diminta untuk mengambil
kertas yang berisi nama Nabi secara undian. Setiap kelompok diminta untuk
mencari tahu kisah nabi sesuai dengan nama nabi yang didapat saat undian. Kisah
dapat di ambil dari berbagai sumber ( buku, cerita teman ). Setelah diskusi
siswa diminta untuk menceritakan kisah nabi.
ü Pembelajaran Quantum Teaching yaitu
proses pembelajaran yang menyenangkan, kreatif dan tidak membosankan dengan tujuan supaya cepat dipahami.
Contoh praktisnya dalam pembelajaran fiqih yaitu misalnya pada materi sholat guru
menyingkat materi namun tidak mengurangi maknanya seperti D.I.M.A.S ( dhuhur, Isya, Maghrib, Ashar, Shubuh ) atau bisa juga
melagukan materi yang diajarkan misalnya: bab jumlah rakaat sholat
(irama : lagu bangun tidur)
Sholat
shubuh 2 rakaat.
Dhuhur,
ashar 4 rakaat.
Sholat
magrib 3 rakaat.
Sholat isyak
4 rakaat.
Contoh praktisnya dalam pembelajaran Aqidah yaitu misalnya pada bab kalimat tayyibah.
Materi yang akan diajarkan dibuat lagu agar lebih menyenangkan dan mudah di
ingat.
(irama: lagu kalau kau suka hati)
Kalau kau sedang senang
ucapkanlah
Alhamdulillah
Kalau kau sedang kagum ucapkanlah Subhanallah
Kalau sedang
salah ucapkan Astaghfirullah
Kalau kau
sedang susah ucapkanlah Hasbunallah
Sedang janji
ucapkanlah Insya allah
Berita duka ucapkanlah
Inna lillah
Sedang bersin
Alhamdulillah
jawabanya
Yarhamukallah
Jawabannya
Yahdikumullah
Sedang heran
Masyaallah.
ü Pembelajaran Contextual Teaching yaitu
konsep pembelajaran yang
mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi
dunia nyata siswa. Jadi guru tidak
boleh berpatok pada buku saja. pembelajaran contextual teaching menekankan
kepada proses keterlibatan peserta didik secara penuh.
Contoh praktisnya dalam pembelajaran Fiqih yaitu misal dalam materi zakat dan shodaqah,
siswa tidak hanya dijelaskan teori tentang zakat tetapi juga diajak praktek zakat
dan shodaqah. Menyantuni langsung pihak-pihak yang berhak menerima zakat
ataupun shadaqah. Selain itu siswa diberi kesempatan untuk menceritakan
pengalaman atau pengetahuannya mengenai zakat dan shodaqah.
Contoh praktisnya dalam pembelajaran Aqidah
Akhlak yaitu misal dalam bab akhlak terpuji.
Siswa diminta untuk menyebutkan contoh akhlak-akhlak terpuji, guru memberi
suatu beberapa permasalahan ( apa yang akan kalian lakukan ketika melihat
pengemis meminta-minta) . Siswa diminta untuk menjawab perilaku apa yang akan
mereka lakukan. Dari pertanyaan tersebut akan timbul beberapa jawaban yang
berbeda dari setiap siswa.
Alhamdulillah.trima kasih ,sangat bermanfaat dan jadi masukan bagi saya sebagai penambah pengetahuan dan wawasan.
BalasHapus